visi dan misi

Blog ini saya buat bertujuan untuk sharing kepada ayah dan bunda yang mempunyai masalah sehari-hari dengan anak. Saya pernah membaca sebuah buku yang mengupas tuntas tentang permasalahan kita sebagai orang tua dalam mendidik anak kita supaya jadi lebih baik. Untuk itu pelajaran yang bisa saya ambil dari buku tersebut akan saya share dalam bentuk blog ini.
Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua khususnya para orang tua yang mempunyai persoalan dengan anak-anaknya.
Terimakasih.
Selamat membaca...........!

cara meluluhkan anak uang tempramen

cara meluluhkan anak uang tempramen


Ayah dsan bunda Raffi sedang membaca koran di lantai bawah, mereka mendengan teriakan nyaring,

" uuuuuuh kenapa sih mobilnya gak mau jalan??"

Ayah dan bunda beradu pandang sejenak ,kemudian mereka melipat koran dan menarik nafas panjang.

"kenapa lagi anak itu?" keluh ayah pada bunda.

selanjutnya terdengar suara bantigan. Sudah tak terhitung jumlah mainan yang rusak menjadi pelampiasan emosi Raffi. Tak ada mainan yang awet kecuali boneka doraemon yang tak pecah saat di banting.


begitulah Raffi setiap ada hal yang terjadi di luar kehendaknya, kemarahannya meluap-luap. Ia tak segan berteriak,marah,membentak dan membanting benda yang ada di dekatnya. Kejadian itu berulang hampir setiap hari, membuat pengasuhnya kualahan menghadapinya.

terus bagaimana ya cara untuk menangani ulah Raffi???

Ayah bunda yang baik,
langakah pertama yang kita lakukan adalah mengetahui apa penyebab anak marah. Penyaebab kemarahan anak ada bermacam-macam,di antaranya:
ada hal yang tidak sesuai harapannya, orang tua yang ingkar janji, cemburu karena saudaranya lebih di perhatikan orangtuanya, di paksa melakukan sesuatu, dan minta perhatian( mungkin ayah bunda terlalu sibuk di depan layar laptop atau tak mau mengalihkan pandangan dari BB).

Jika sudah jelas penyebab kemarahannya, maka kan lebih mudah untuk menyikapinya. Kalau ia marah karena ada sesuatu yang tidak sesuai dengan harapannya,mintalah secara baik-baik agar anak melaporkan atau memberitahukan pada orangtua atau orang dewasa yang ada di rumah.

Ayah bunda bisa mangatakan " Raffi kalau nanti mobilnya rusak bilang sama ayah bunda ya, jangan di banting kalau di banting mobilnya akan tambah rusak"

Katakanlah pada orang dewasa yang ada di rumah yang membantu mengawasi sang anak, apakah itu pengasuh, kakek nenek , atau kakak adik kita. yamg nantinya menjadi tempat mengadu anak kita ketika mereka ada masalah untuk memberikan respon positif dan cepat.
Mintalah kepada mereka untuk tidak mengeluarkan komentar ngatif seperti yang bernada merendahkan atau meremehkan, misalnya "masa begini saja gak bisa" atau " kamu payah, begini saja nangis".

Sebaliknya tanggapilah dengan kata-kata seperti " bagus, kamu sudah mencobanya, sekarang ayah mau tahu kesulitannya di mana? coba ayah lihat"
atau " coba ceritakan sama ayah apa masalahnya, nanti ayah coba memperbaikinya"

Berikanlah kesempatan pada anak untuk bercerita sampai selesai, jangan dipotong, menyalahkannya apalagi menyudutkannya.
Anak bukanlah seorang terdakwa yang sedang di sidang di pengadilan. Ia merupakan sosok yang masih perlu belajar dan di bimbing, wajar saja kalau masih melakukan kesalahan dan sulit untuk melakukan sesuatu.

Selain itu jangan menunda memberi respon, karena menunggu satu menit saja bagi sang anak ibarat menunggu selama satu jam, lama bukan??

Anak memang sering marah apabiala ada sesuatu yang tidak sesuai dengan harapannya.Jangankan anak-anak , orangtua pun bisa marah kalau harapannya tidak tercapai, iya kan???????

Namun ayah bunda jangan lupakrakter setiap anak itu berbeda. Ada anak yang mengekspresikan kemarahannyadengan gamblang sehingga orang di sekitarnyatahu ia sedang marah, tetapi ada juga yang tidak bisa mengungkapkan kemarahannya itu sehingga membuat bingung orangtuanya.

Kalau ini yang terjadi, ayah bunda bisa membaca kemarahan itu dari bahasa tubuh dan gerak-gerik si anak. Misalnya gak mau keluar kamar, mogok makan, selalu cemberut atau menangis terus menerus tanpa tahu sebabnya.
Di sinilah ayah bunda di tuntut untuk peka mencari tahu apa penyebab tingkah aneh si anak.

Mintalah ia bercerita apa yang di risaukannya atau apa yan g membuatnya marah. Kalau ia belum mau cerita jangan di paksa, tunggu anak tenang dan mau mengungkapkan kekesalannya.
Kalau ia menangis tunggulah sampai tangisannya usai, biarkan emosinya lepas dulu sehingga nantinya ia nyaman untuk bercerita.
Dampingi terus anak dengan penuh kasih sayang dan tidak memaksakan kehendak.

Ada juga penyebab anak marah karena ia belum dapat berbicara dan berbahasa secara baik sehingga ia merasa kesulitan mengungkapkan apa yang ia maksudkan.
Orang tua pun tak memahami keinginan si anak. Kalau ini terjadi mintalah anak sebisa mungkin mengadukan kesulitannya , kalaupun sulit bicara mintalah ia mencontohkan atau dengan membimbing tangan ayah bunda melalui gerakan.

Bagaimanapun ikatan emosional yang kuat akan memudahkan ayah bunda memahami keinginan anak meskipun ia memakaio bahasa isyarat sekalipun.

Kunci berikutnya yang penting adalah bersabar . Anak-anak kita sedang belajar mengembangkan sistem emosinya . Jikan ayah bunda terbawa emosi, anak pun belajar memelihara amarahnya , bukan mengendalikannya.
Bagaimana ayah dan bunda, tidak sulitkan?




Baca Juga :



Bagaimana dengan anda? apakah artikel ini membantu? jika ya anda bisa share ke media sosial anda. terimakasih semoga bermanfaat.